Friday, December 11, 2015

Itinerrary Jawa Timur (1)

Catatan perjalanan - Jatim Road Trip 2012. (Satu)

Mengapa gw sampai khusus meluangkan waktu untuk menulis ini ? Karena bagi gw ini adalah perjalanan spektakuler keluarga gw.. mungkin buat orang lain, ini mah keciiiil.. udah biasa. Tapi buat keluarga gw yang biasa cuma jalan seputar kota doank. Perjalanan kali ini adalah perjalanan darat pertama terjauh dan penuh dengan perjuangan suami gw, pahlawan keluarga gw.

Perjalanan dimulai pukul 5 sore, 2 hari sebelum malam takbiran. Matahari sudah nyaris tenggelam sewaktu kami memasuki toll JORR yang mulai padat dipenuhi kendaraan, tapi kendaraan masih bisa melaju di kecepatan 60-80 km/ jam. Masih relatif menyenangkan.
Sekitar pukul 6 sore kami sudah berada di jalan tol Cikampek, berharap dalam waktu 2 jam ke depan kami sudah bisa keluar dari toll Cikampek dan menerabas Pantura.
Harapan tinggal harapan, beberapa kilometer sesudah melewati cabangan tol Cipularang, kendaraan mulai merapat, tersendat. Pedagang asongan mulai berkeliaran di jalanan. Hffffftt.. pokoknya gw kasih tau aja yah.. kalo kita bisa ngeliat pedagang asongan di jalan tol, jangan seneng dulu. Itu pertanda buruk ! oh ya ?? iya ! itu saatnya jalan tol berubah antara menjadi : terminal besar atau parkiran raksasa.. keduanya bukan pilihan yang bagus kan ??

sekitar pukul 9 malam kami baru bisa tiba di ujung tol Cikampek. Kendaraan dan bus bus besar sudah awut - awutan. Arah kiri menuju patok besi sudah berhenti..ti.. gawat !! Kendaraan kecil dibuang melalui jalur tengah. Gw pun setengah mengomel.. krn gw tau, jalur tengah ini jalannya ga bagus - bagus amat.
Tapi belakangan, gw bersyukur karena mengambil jalur tengah, jalur tengah padat, tapi gw masih bisa jalan  meski kadang terhenti beberapa saat entah karena apa, tapi kemudian bisa kembali jalan. Jawa Barat itu memang luar biasa... butuh waktu lebih dari 5 jam untuk ngubek ngubek jalan kampung barulah kami bisa keluar di brebes.

Matahari baru mulai meninggi saat kami memasuki perkebunan karet Alas Roban, karena perut lapar dan mencegah kaki kram, kami putuskan untuk berhenti sejenak di sebuah pondok, sepertinya warung makanan yang tutup, mungkin karena masih pagi dan lebaran hari pertama pula.
Sebelum berangkat semalam, gw sempatkan membuat nasi goreng, jadi menu sarapan kami pagi itu adalah nasi goreng + telur dadar suwir. Sederhana.. namun rasanya nikmat. Anak" baru kali ini menikmati sarapan pagi ditengah derik tengoret, diantara perkebunan karet. Suasana pagi yang sejuk membuat kami makan lambat- lambat.. sampai suami gw mengingatkan.. "Ayo cepet !! Masih jauh nih.."
Yup !! Tujuan pertama kami masih jauh dari tempat kami sarapan... Kediri !
Begitu suami gw selesai dengan sarapannya, dia pun menghela anak - anak kembali ke dalam mobil. "Yuk, makan di dalam mobil aja" dan lima menit kemudian,termasuk rajukan anak - anak yang agak ogah meninggalkan pengalaman pertama mereka yang menarik.. tapi kami berhasil memasukkan mereka semua kembali ke dalam mobil hahaha...

Perjalanan menyusuri pantura pun berlanjut, atas saran dari teman, kami mencoba tol Bawen yang masih baru, tol Bawen saat itu baru sampai Ungaran, lalu kami lanjut terus melewati kota - kota Salatiga, Sragen, Ngawi , Nganjuk dan berakhir di Kediri.

Perjalanan kami dihiasi oleh deretan sawah yang hijau, panenan semangka yang dijual di sepanjang jalan menuju Sragen saat melintasi kota kecil Gemolong.
Di Nganjuk, kami berhenti sebentar untuk makan siang di sebuah warung ayam bakar yang sederhana. Mungkin karena terlalu lelah dan khawatir tidak keburu sampai, maka makan siang kami pun agak terburu - buru, sampai kami tidak menyadari apa nama warungnya... haha.

Pukul lima sore, akhirnya kami  berhasil memasuki kota Kediri dengan selamat. Perjalanan yang sangat luar biasa, dihitung - hitung, sudah hampir 24jam suami gw nyetir tanpa henti. Kami saja rasanya lelah bukan kepalang, nyaris baal seluruh badan, tak heran ketika kami tiba di hotel, dia langsung gubrak tertidur sampai waktu makan malam.. * Thank you yah sayang...*


Pagi di Puh Sarang

Gunung Liman di kejauhan

Hotel tempat kami menginap di Puh Sarang
Puh Sarang, lebih terkenal sebagai tempat Ziarah umat Katolik. Terdapat Gua Maria Puh Sarang yang disebut - sebut replika mini gua Maria Lourdress di Prancis. Tujuan gw kesana memang ziarah, menyempatkan diri untuk merenungi perjalanan hidup yang telah kami lalui sejenak, sebelum kami lanjut kembali menyusuri hingga tiba perhentian kami selanjutnya.
Salib di perbukitan

Gua Maria Puh Sarang


Gereja Puh Sarang

Pintu Gerbang Gereja


Suasana saat kami datang sangat hening dan sepi, karena memang tak banyak pengunjung. Biasanya pengunjung mencapai puncak di bulan Mei dan Oktober, bulan Maria dan bulan Rosario. Tetapi, kami malah suka dengan suasana begini, tidak ramai, rasanya jadi lebih pol. Tak terasa sudah hampir jam 10 pagi, kami harus segera bergegas.. tujuan kami berikutnya lumayan jauh..  :)  Bromo.

Referensi teman, ada yang menarik dari kota Kediri, namanya Simpang Lima Gumul, atau orang Kediri sering menyebutnya "SLG". Kata teman gw, SLG itu mirip dengan monumen yang ada di kota Paris. Penasaran dengan seperti apa sih SLG itu, kami sempatkan mampir sekedar mengambil gambar. Ternyata begini penampilannya.. sepertinya kalau malam, akan lebih bagus dengan sinar" lampu hias. 

Simpang Lima Gumul - Icon Kediri sekarang


No comments:

Post a Comment