Wednesday, February 24, 2010
Lapis Legit
LAPIS LEGIT! Siapa yang ga kenal kue yahud satu ini. Dari kecil, saya selalu suka dengan kue ini, oma saya yang tidak pernah absen membuatnya bila ada acara istimewa. Natal, imlek, ulang tahun pokoknya kue legit satu ini tidak pernah ketinggalan.Tapi herannya, saya bukannya bosan, malah makin - makin jatuh cinta sama kue satu ini. Wanginya, lembutnya, basah minyaknya, tidak cukup hanya sepotong jika saya sudah menghadapi kue satu ini, tak peduli satu loyang berukuran 20cm saja, sudah menghabiskan 25 butir telur merah. WOW !!! Jika saat itu saya sudah mengenal betapa kolesterol bisa mengerikan mungkin saya akan pikir - pikir untuk jadi segembul itu.
Waktu saya hamil anak pertama, entah kenapa, kue inilah yang slalu ada di pikiran saya. Tinggal jauh dari orang tua, di tanah rantau pulau Bali waktu itu, sementara seluruh sanak keluarga menetap di Jakarta, membuat saya kesulitan mencari lapis legit yang rasanya pas. Rasanya saya sudah keliling Denpasar hanya untuk mencari rasa lapis legit seperti yang saya mau. Tapi tidak juga ketemu. Yang saya mau, hanya yang seperti oma saya buat, lembut, wangi dan berlemak :)
Sayangnya, saat itu, oma saya sudah terlalu tua untuk mengerjakan lapis legit. Tapi, untunglah mama saya berhasil mewarisi ilmu tua beliau. Akhirnya mama saya yang membuatkannya dan mengirimkannya langsung ke Jimbaran, tempat saya tinggal, just fresh from the oven yang berjarak ratusan kilometer jauhnya.
Jadi bercerita tentang kue ini, membuat saya terkenang banyak hal. Beberapa tahun lalu, saat saya kembali ke Jakarta, Oma saya sempat membagi resepnya. Tapi saya tidak pernah punya cukup keberanian untuk mencobanya, sampai saat imlek lalu.
Terdorong oleh kenangan masa kecil, kerinduan terhadap oma yang sudah dipanggil Tuhan dua tahun lalu, saya memberanikan diri membuat kue ini. Hasilnya tidak terlalu bagus, tapi juga tidak terlalu buruk.
Lapisannya sangat kurang tipis, beberapa titik masih agak hangus dan kata mama saya karena kualitas oven saya yang kurang bagus, lapis legit buatan saya jadi kurang basah. Tapi diluar semua itu, semua yang mencoba mengatakan lapis legitnya cukup enak. Sesungguhnya bukan itu yang saya cari, dan ingin saya ingat. Yang paling penting adalah perasaan yang hadir saat saya memakannya. Saya seakan terlempar kembali pada kenangan - kenangan masa kecil saya dalam setiap gigitannya. Memakannya membuat mata saya basah perlahan. I miss u so much grannie...
Lapis Legit ala Oma
25 butir kuning telur
10 - 15 butir putih telur (kalau telurnya besar,pakai 10. Kalau kecil,pakai 15)
350 gr gula halus
600 gr mentega ( 250gr margarine ; 250 gr mentega )
225 gr terigu (segitiga biru)
1/4 kaleng susu kental manis
1 sdt bubuk vanili
Direction :
Note : Pastikan semua alat yang dipakai untuk mengocok putih telur dicuci terlebih dahulu dengan sabun dan dibilas dengan air panas untuk memastikan bahwa wadah dan alat bebas dari minyak.
1) Kocok putih telur sampai kaku, sisihkan.
2) Kocok kuning telur, mentega, gula halus dan vanili sampai mengembang sempurna.
3) Masukkan terigu pada adukan kuning telur sedikit demi sedikit, sambil diaduk perlahan.
4) Kemudian masukkan adonan kuning telur ke dalam putih telur.
5) Siapkan loyang persegi ukuran 20x20cm. Olesi mentega, alasi dengan kertas roti.
6) Panaskan oven, masukkan loyang ke dalam oven.
7) Tuang adonan yang sudah tercampur tadi ke dalam segelas cangkir / mangkok ukuran sedang. Panggang selapis demi selapis sampai warnanya kuning kecoklatan, baru tuang lagi segelas adonan diatasnya. Terus begitu sampai adonan habis.
8) Lapisan pertama & kedua, boleh pakai api bawah. Sterusnya gunakan api atas.
9) Setelah adonan habis, matangkan kue dengan api bawah selama 5 - 8 menit lagi.
10) Biarkan kue beberapa saat setelah matang, supaya kue tidak menyusut. Setelah agak dingin baru keluarkan dari loyang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment